Pengelolaan Rantai Pasok (Supply Chain)

Supply chain atau rantai pasok merupakan suatu kegiatan yang melibatkan pihak dari bagian yang memproduksi atau menghasilkan barang atau jasa, mulai dari produsen sampai pada konsumen akhir. Supply Chain Management atau Manajemen Rantai Pasok adalah kegiatan mengelola penawaran dan permintaan, termasuk di dalamnya pengadaan bahan baku, input produksi, kegiatan atau proses pengiriman dan penanganannya serta distribusi, sampai kepada delivery ke konsumen akhir[1].

Di era sekarang ini rantai pasok (Supply Chain Management) bukan lagi dianggap sebagai hal baru bagi perusahaan. Banyak perusahaan telah menerapkan manajemen rantai pasok (SCM) dalam bisnisnya untuk meningkatkan efisiensi proses logistik. SCM merupakan suatu konsep yang menyangkut pola pendistribusian produk yang mampu mengantikan pola-pola pendistribusian secara tradisional. Pola baru ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadwal produksi, dan logistik.

Dibidang pertanian, menerapkan konsep SCM dapat meningkatan efisiensi. Pada industri-industri yang menggunakan bahan baku atau raw material dari pertanian, konsep SCM ini sangat mudah diterapkan. Tetapi untuk proses produksi pertanian sendiri, penerapan konsep SCM seringkali menemukan beberapa tantangan dan kedala. Tentangan dan kendala yang dihadapi diantaranya ialah skala kepemilikan lahan yang sangat kecil, ketidaktahuan petani penanam akan permintaan akhir konsumen dan juga aliran informasi harga dan servis yang tidak menentu serta kedudukan yang tidak sama dalam mata rantai proses produksi. Petani sebagai penanam/produsen seringkali hanya mempunyai kedudukan sebagai price-taker sedangkan penentu harga biasanya adalah pedagangan pengumpul ataupun pedagagang tingkat yang lebih besar. 

Risiko adalah peluang dimana hasil yang sesungguhnya bias berbeda dengan hasil yang diharapkan atau kemungkinan nilai yang hilang atau diperoleh yang dapat diukur. Risiko berbeda dengan ketidakpastian yang tidak dapat diukur. 

Christoper dan peek (2003) dalam Sherly (2016) mengklasifikasikan risiko dalam supply chain menjadi tiga kategori utama:
  1. Risiko internal perusahaan : risiko yang melekat pada proses operasi dan risiko yang mucul dari keputusan pihak manajemen.
  2. Risiko eksternal supply chain : risiko yang muncul dari luar organisasi tetapi masih di dalam supply chain, biasa terjadi akibat interaksi antara mata rantai pasok, terutama risiko yang berasal dari supplier dan risiko dari konsumen.
  3. Risiko eksternal perusahaan : risiko lingkungan yan timbul dari interaksi dengan lingkungan[2]
Beberapa jenis risiko yang mempengaruhi praktek pertanian adalah: 1) risiko produksi; 2) risiko harga; 3) risiko kelembagaan; 4) risiko sumber daya manusia; 5) risiko finansial.

Langkah Mengelola Risiko:
  1. Identifikasi risiko: dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati tren historis, tren industry, pemetaan rantai pasok, survey penilaian.
  2. Penilaian risiko: mencakup aktivitas dalam menilai dan mengevaluasi risiko-risiko, menyeleksi manajemen strategi risiko, dan mendefenisikan rencana risiko.
  3. Mitigasi risiko : mencakup aktivitas untuk mengebdalikan dan memantau risiko, menciptakan ukuran mitigasi, menurunkan dampak risiko dan menurunkan kemungkinan terjadinya suatu risiko. 
Pengelolaan terhadap rantai pasak dapat dilakukan dengan beberapa pilihan yaitu apakah risiko perlu dihindari, dikurangi, ditransfer ataupun diterima dalam rantai pasok. Ziegenbein dan Nienhaus (2004) dalam Sherly (2016) memberikan lima mekanisme mengontrol risiko supply chain management:
  1. Mengambil atau menerima risiko
  2. Menghindari kejadian yang menjadi sumber risiko
  3. Mengurangi tingkat kejadian yang menjadi sumber risiko
  4. Mengurangi dampak atau pengaruh yang menjadi sumber risiko
  5. Membagi atau memindahkan risiko [2]
Referensi:

[1] Maria.E.L. 2012. Bunga Rampai, Rantai Pasok Komoditas Pertanian Indonesia. Institut Pertanian Bogor (Lihat)
[2] Sherlywati. 2016. Pengelolaan Risiko Rantai Pasok (Supply Chain Risk Management) Sebagai Keunggulan Bersaing Perusahaan. Universitas Kristen Maranatha (Lihat)