Gambar 1. Tanaman Porang (Amorphophallus muelleri)
Lantas,
tanaman porang termasuk jenis tumbuhan apa? Penelitian Botani,
Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan
bahwa porang masih satu keluarga dengan bunga bangkai. Porang masih satu marga Amorphophallus, tetapi nama latin untuk
tanaman porang adalah Amorphophallus
muelleri. Tanaman porang menurut Yulianto et al. (2016) adalah tanaman yang hidup di bawah tegakan hutan
tropis dan dataran rendah. Selain dapat hidup di dataran rendah, porang dapat
tumbuh di antara tegakan pohon hutan seperti Jati dan Sono. Porang di daerah
jawa di kenal dengan nama iles-iles, termasuk tumbuhan semak/tanaman pendek dan
tidak memiliki kayu (herba). Selain itu, memiliki tinggi 100-150 cm dengan ubi
yang berada di dalam tanah [1].
Secara teori tanaman
porang dapat dibudidayakan pada ketinggian 0-700 mdpl namun paling bagus pada
daerah dengan ketinggian 100-600 mdpl. Selain itu, dibutuhkan tanah yang gembur,
bertekstur lempung berpasir dan bersih dari alang-alang.
Pada
persiapan lahan
Porang yang akan
ditanam di lahan miring, lahan tidak
perlu diolah cukup dibersihkan saja. Lalu dibuat lubang tempat tumbuh bibit. Pada lahan datar, lahan dibersihkan terlebih
dahulu dari gulma lalu dibuat guludan 50 x 25 cm dan panjang disesuaikan dengan
lahan yang ada. Jarak antar guludan kurang lebih 50 cm. Porang dapat
diperbanyak secara vegetatif dan generatif (biji dan katak). Bibit porang cukup
ditanam sekali. Setelah bibit berusia 3 tahun, porang dapat dipanen setiap
tahunnya tanpa perlu penanaman kembali.
Porang sangat baik
ditanam ketika musim hujan yaitu Bulan November-Desember. Dalam pemeliharaan
tanaman porang tidak membutuhkan pemeliharaan khusus. Namun untuk mendapatkan
hasil optimal dapat dilakukan pemeliharaan secara intensif dengan cara
penyiangan, pemupukan, dan pengamanan pohon pelindung. Pada tahap pemupukan,
pemberian pupuk dilakukan dengan cara ditanam di sekitar batang porang [2].
Tanaman porang hanya
mengalami pertumbuhan selama 5-6 bulan tiap tahunnya (pada musim penghujan).
Diluar masa itu, tanaman porang mengalami dormansi (istirahat) dan daunnya akan
layu sehingga seolah-olah mati. Waktu panen porang dilakukan pada bulan
April-Juli. Umbi yang dipanen adalah umbi besar yang beratnya lebih dari 2
kg/umbi. Rata-rata produksi umbi porang berkisar 10 ton per hektarnya.
Siapa
tokoh yang telah sukses menanam Porang?
Dalam membudidayakan
tanaman porang memang sangatlah mudah. Tanaman jenis ini tidak membutuhkan
perhatian khusus dalam hal pemeliharaannya. Dilansir dari detiknews.com seorang
petani milliarder porang asal Madiun mengatakan bahwa dalam membudidayakan
tanaman porang, beliau memiliki tips agar porang bisa dipanen lebih cepat.
Menurut Paidi, porang umumnya tumbuh liar di bawah naungan pohon lain. Hal
tersebut yang membuat porang lama untuk dipanen. Setelah melakukan berbagai
eksperimen dalam membudidayakan tanaman porang, ternyata tanaman porang dapat
ditanam di daerah persawahan. Melalui pemupukan dan perawatan, pertumbuhan
porang lebih cepat dan optimal. Selain itu, beliau memilih menanam menggunakan
umbi porang bukan biji “katak” yang menempel di daun. Melalui pola tanam baru
tersebut, Paidi bisa memanen 70 ton porang dalam satu hektar dibandingkan
sebelumnya yang hanya menghasilkan 9 ton [3].
Bagaimana menurut
kalian? Tanaman yang tadinya dinilai hanya sebagai tanaman liar kini mampu
menaikkan perekonomian. Hal tersebut terbukti dari jerih payah bapak Paidi, mantan
seorang pemulung yang menjadi petani milliarder berkat menanam porang dan kini
memiliki perusahaan PT Paidi Indo Porang. Keren!!
Yuk para millennial,
saatnya kita yang beraksi.
Referensi:
[1] Yulianto SE, Nora A, Ramdan H. 2016. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (CPPU) Pada Tanaman Porang (Amorphophallus Onchophyllus) di Ketinggian Tempat yang Berbeda. J Plumula 5(1): 58-68 [Lihat]
[1] Yulianto SE, Nora A, Ramdan H. 2016. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (CPPU) Pada Tanaman Porang (Amorphophallus Onchophyllus) di Ketinggian Tempat yang Berbeda. J Plumula 5(1): 58-68 [Lihat]
[2] Wibowo, Among.2020. Teknik Budidaya Tanaman Porang. Diambil dari pertanian.magelangkota.go.idEdisi 18 November 2020 [Lihat]
[3] Harianto, Sugeng.2020. Ini Cara Tanam Porang Ala Mantan Pemulung yang Jadi Milliarder. Diambildari detiknews.com Edisi 04 Februari 2020 [Lihat]