Gambar 1. Tanaman Pisang (Musa sp.) (pixabay/Saurabh Joshi) Diketahui batang pisang memiliki kandungan air yang cukup tinggi sehingga batang pisang sulit untuk dihancurkan atau dibakar [2]. Oleh karena itu, untuk mengurangi limbah batang pisang, perlu adanya inovasi atau gagasan terkait pemanfaatan limbah tersebut. Pemanfaatan limbah industri dalam bidang pertanian dengan menjadikan batang pisang sebagai dasar dalam pembuatan pupuk sangat dibutuhkan saat ini. Adanya pembuatan limbah batang pisang sebagai pupuk dapat membantu para petani dalam membudidayakan tanaman. Selain itu, dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang nantinya dapat merusak tanah. Mengulas sedikit mengenai pupuk, pupuk merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur-unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman. Jika dilihat berdasarkan sumber bahan yang
digunakan, pupuk dibedakan menjadi pupuk anorganik dan pupuk organik. Berdasarkan bentuknya, pupuk organik dibagi menjadi dua yaitu pupuk cair dan pupuk padat. Pupuk cair sendiri adalah larutan yang mudah larut dan berisi satu atau lebih pembawa unsur yang dibutuhkan tanaman. Secara tidak langsung, kelebihan dari pupuk cair yaitu dapat memberikan hara sesuai dengan kebutuhan tanaman. Menurut Efelina et al., (2018), ekstrak batang pisang memiliki kandungan unsur P berkisar antara 0,2–0,5% yang bermanfaat menambah nutrisi untuk pertumbuhan dan produksi tanaman [3]. Adanya pembuatan pupuk terutama pupuk cair dari batang pisang akan menjadi alternatif lain dalam pemakaian pupuk kimia di dunia pertanian dan perkebunan. Lalu, bagaimana membuat pupuk organik cair dari batang pisang? Bahan dan alat yang dibutuhkan dalam membuat pupuk organik cair dari batang pisang sangatlah murah dan mudah
didapatkan. Bahan yang perlu dipersiapkan yakni:
Akhir fermentasi ditandai dengan timbulnya gas, wadah menggelembung, terdapat tetes-tetes air, tercium bau aroma tape, dan warna larutan berubah menjadi keruh. Selain itu, terdapat lapisan berwarna putih baik di permukaan larutan maupun dinding wadah fermentasi. Jika tanda-tanda tersebut muncul, maka pupuk sudah siap untuk digunakan dengan cara disaring terlebih dahulu. Gunakan pupuk organik cair tersebut dua kali dalam seminggu dengan cara disiramkan pada tanah di sekitar tanaman yang dibudidayakan. Sebagai contoh untuk tanaman tomat, dosis yang digunakan adalah dengan perbandingan 1:15 yang berarti satu bagian pupuk cair organik dari limbah pelepah pisang yang dicampur dengan 15 bagian dari air tanah atau sumur yang akan digunakan. Nah, sudah tahu bukan bagaimana memanfaatkan batang pisang untuk tanaman. Jangan lupa mencobanya ya sobat! Bantu pertanian Indonesia untuk meminimalisir penggunaan pupuk kimia dengan beralih ke pupuk organik cair demi mengurangi degradasi tanah yang semakin meluas. Manfaatnya yang begitu besar untuk pertumbuhan tanaman dan fungsinya dalam memperbaiki tanah, pupuk organik cair menjadi alternatif pengganti pupuk kimia dalam dunia pertanian. Referensi: [1] BPS. 2020. Produksi Tanaman Buah-buahan 2020. Diambil dari bps.go.id pada 09 September 2021 [Lihat] [2] Taslim R dan Amril A. 2017. Karakteristik Fisik Tanaman Bayam terhadap Penggunaan Pupuk Cair dari Limbah Batang Pisang. J Prosiding Seminar Nasional Fisika Universitas Riau. ISBN 978-979-792-691-5
: 93-98 [Lihat] [3] Efelina V., Endah P., Sarah D et al. 2018. Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Batang Pohon Pisang di Desa Mulyajaya Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang. J Senadimas: 357-359 [Lihat] |